Rabu, 29 April 2015

Tugas Bahasa Indonesia 2 "Cerpen"

Menjadi Pengusaha Si Roda Enam

            Assalamualaikum wr wb. perkenalkan nama saya Cecep Yudi, saya lahir di salah satu kota santri yang berada di di jawa barat dan kota yang terkenal dengan seni anyamannya coba tebak dimanakah itu??? hehehe….. yaaa tepat! Kota Tasikmalaya adalah kota kelahiran saya.
Tetapi saya lahir bukan di kota nya melainkan di kabupaten Tasikmalaya Desa Cibahayu Kec. Kamantren Kadipaten kampung kecil yang terletak di kaki gunung persis karena itu suhu udara di kampong saya sangatlah dingin, saya di lahirkan pada tanggal 25 nopember 1994 saya berasal dari keluarga yang sangat sederhana.
            Singkat cerita saya mempunyai impian dan cita-cita sebagai pengusaha di bidang transportasi yaitu mempunyai perusahaan otobus untuk nama bus yang saya gunakan yaitu “Cecep Transport” bus yang saya miliki akan beroperasi dengan rute atau line Tasik-Jakarta,Tasik-Depok,Tasik-Bandung-Tasik-Serang,Tasik-Bekasi,Tasik-Cikarang, dengan kelas eksekutif class dan Ekonomi class Full music dengan supir yang sudah sangat berpengalaman selain di bidang regular saya juga akan membuka unit pariwisata dengan harga yang sangat terjangkau.
            Tetapi semua itu membutuhkan dana yang sangat besar untuk modal membeli bus-bus yang baru dengan harga kurang lebih mencapai miliaran rupiah akan tetapi,semua itu tergantung dari chasiss dan karoseri bus yang akan digunakan,akan tetapi itu bukan menjadi penghalang dari cita-cita saya, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari modal untuk membuat perusahaan otobus "Cecep Transport" dan untuk dari segi chassis dan mesin saya pribadi lebih condong menyukai chasiss dan mesin dari scania K360 yang bermarkas di negara Swedia mengapa demikian??? dikarekan beberapa faktor yaitu :
-Kenyamanan
Scania K360 terbaru menggunakan Air Suspension yang dikontrol secara elektronik yang dipadukan dengan fitur Kneeling & Lowering. Fitur ini memudahkan penumpang pada saat memasuki bus. Kemudian penggunaan teknologi transmisi Comfort Shift, yang membuat perpindahan kecepatan lebih halus dan nyaman.
-Kemudahan
Scania Bus jauh lebih mudah dikemudikan, dimana fitur-fitur seperti gear box comfort shift, cruise control dan panel instrument digital untuk memantau kondisi kendaraan.
 -Keamanan
Standar pengereman dengan fitur EBS dan APS membuat proses pengereman menjadi sempurna. Fitur tersebut berfungsi mencegah terjadinya rem blong. Selain itu dilengkapi pula dengan ABS dan Traction Control + Hill Hold.
-Ramah Lingkungan
Mesin Scania Bus memenuhi standar EURO 3. Meski berkampuan tinggi mesin ini jauh lebih hemat  bahan bakar, hal ini berkat Engine Management System, yang mampu mengeluarkan tenaga maksimal pada putaran rendah.
Untuk body/karoseri bus saya akan menggunakan produk terbaru dari PT.Adi Putro karoseri yang bermarkas di kota apel Malang dengan model type body keluaran terbaru yakni New Jetbus2 High Deck yang mempunyai lampu bagaikan mata sangar yang sedang menatap. Dan membuat pool atau yang lebih terkenal dengan sebutan garasi/markas bus tersebut salah satu tempat yang sangat strategis untuk membuat garasi atau pool yaitu di daerah Jl.Ir.H.Juanda Tasikmalaya (bypass) dikarekan daerah tersebut sangatlah dekat dengan terminal indihiang kota Tasikmalaya.

                             seperti inilah gamabaran bus yang saya miliki :



                

Walaupun di kota Tasikmalaya sudah banyak perusahaan otobus yang berdiri,tetapi saya tetap percaya diri dan yakin bisa melawan dan menyaingi para kompetitor yang sudah lama ada.
moto dari perusahaan otobus saya yaitu “The Best Transportation From Tasikmalaya”

Jumat, 17 April 2015

ARTIKEL KARYA ILMIAH

 Diimbangi Tim Laos, Persib Masih Kokoh di Puncak Klasemen




Persib Bandung gagal meraih poin sempurna di laga keempat AFC Cup Grup H. Maung Bandung --sebutan Persib-- harus puas dengan skor imbang 0-0 melawan Lao Toyota di New Laos National Stadium, Rabu (15/4/2015) WIB.

Di pertandingan tersebut, pelatih Maung Bandung, Amral Abus tidak memainkan I Made Wirawan yang mengalami cedera kepala. Sebagai gantinya, Amral memasang Muhammad Natshir.

Selama 90 menit pertandingan, kedua kesebelasan saling silih berganti melakukan serangan. Namun tidak ada peluang yang bisa menjebol gawang lawannya masing-masing.

Meski bermain imbang tanpa gol, Persib tetap nangkring di posisi puncak klasemen Grup H dengan delapan poin. Atep dan kawan-kawan unggul dua poin dari Ayeyawady United. Sedangkan Lao Toyota berada di posisi buncit dengan dua poin.

Pada laga selanjutnya, Maung Bandung bakal menghadapi New Radiant di Rasmee Dhandu Stadium, 29 April mendatang. Laga itu sangat menentukan karena jika Persib menang maka berhak lolos ke babak 16 besar.

Susunan pemain:
Lao Toyota: Vathana, Saynakhonevieng, Phatthana, Ihara, Sitthideth, Thengthong, Pooda, Kazu, Paseuthsack, Moukda, Maitee

Persib: Muhammad Natshir; Supardi, Vladimir Vujovic, Abdul Rahman, Tony Sucipto; Taufiq, Dedi Kusnandar, Makan Konate, Atep, M.Ridwan; Tantan.




sumber : http://bola.liputan6.com/read/2214302/diimbangi-tim-laos-persib-masih-kokoh-di-puncak-klasemen



Sabtu, 11 April 2015

tugas softskill bahasa indonesia

BAHASA INDONESIA

PENALARAN
DEFINISI PENALARAN
            Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan mengemukakannya kepada orang lain.
Penalaran Induktif
               Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
Penalaran Deduktif
               Penalaran deduktif adalah proses penalaran    untuk  menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang  bersifat umum.
PROPOSISI
 Suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan.
INFERENSI DAN IMPLIKASI
Inferensi (infere) : menarik kesimpulan.
proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui.
Implikasi (implicare) : melibat / merangkum.
 rangkuman, sesuatu yang dianggap ada karena sudah di rangkum dalam fakta/ evidensi itu sendiri.

EVIDENSI
 Semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu.
 Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatau fenomena.
Wujud Evidensi
evidensi berbentuk data & informasi (keterangan yang diproleh dari sumber tertentu).

CARA MENILAI AUTORITAS
 Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa cara pokok sbagai berikut:
1.       Tidak mengandung Prasangka
      artinya pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
2.       Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
      Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
3.       Kemashuran dan Prestise
      Faktor ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain. Apakah ahli menyertakan pendapatnya dengan fakta yang menyakinkan.
4.       Koherensi dengan Kemajuan
      Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu. Untuk memperlihatkkan bahwa penulis benar-benar siap dengan persoalan yang tengah diargumentasikan.

SILOGISME DAN ENTIMEN

DEFINISI SILOGISME
Bentuk Penalaran dengan cara menghubung-hubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya

JENIS SILOGISME
 1. Silogisme Kategorial
2. Silogisme hipotesis
3. Silogisme alternatif

UNSUR-UNSUR YANG TERDAPAT DALAM SILOGISME
Premis Umum (Premis Mayor) à menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (A) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada (B)
Premis Khusus (Premis Minor) à menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A)
Simpulan: menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu (C) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B




SILOGISME KATEGORIAL (GOLONGAN)
Silogisme kategorial adalah salah satu premis merupakan anggota premis yang lain, Rumus:
                                                PU: Semua A=B
                                                PK: Semua C=A
                                                S  : Semua C=B
SILOGISME NEGATIF
Ciri silogisme negatif yaitu ada kata bukan atau tidak, Contoh:
                                            PU: Siswa yang baik selalu mengerjakan pekerjaan rumah
                                            PK: Asep Bukan Siswa yang baik
                                            S  : Asep tidak mengerjakan pekerjaan rumah
SILOGISME HIPOTESIS
 Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
Contoh:
                                            PU: Jika hari ini tidak hujan, saya datang ke rumahmu
                                            PK: Hari ini ujan
                                            S  : Saya tidak datang ke rumahmu
SILOGISME ALTERNATIF
          Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
          Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
                            PU: Boim berada di Bandung atau Bogor
                                            PK: Boim berada di Bandung
                                            K  : Boim tidak berada di Bogor
ENTIMEN
Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan. Rumus:
                                      C=B karena C=A
PENALARAN INDUKTIF
Menurut Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007: 14) penalaran induktif adalah cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus. Aspek dari penalaran induktif dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pargaraf generalisasi, analogi dan kausal.

DEFINISI GENERALISASI
Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagaian dari gejala serupa. Dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang diamati ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang diamati itu.
Di dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus sebagai penjelasan lebih lanjut.



JENIS-JENIS GENERALISASI
Generalisasi dengan loncatan induktif.
Generalisasi dengan loncatan Induktif adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh :
Hampir seluruh remaja di Indonesia sudah menggunakan handphone Blackberry.
Generalisasi tanpa loncatan induktif
                      Generalisasi tanpa loncatan induktif adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : sensus penduduk.
DEFINISI ANALOGI
 Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya.

JENIS-JENIS ANALOGI
Analogi induktif.
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua.
Contoh:
Nindy terpaksa dicutikan dari Universitas Gunadarma karena terlambat mengisi KRS. Tria juga akan di cutikan dari Universitas Gunadarma jika dia terlambat mengisi KRS.
2.       Analogi deklaratif.
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal.
Contoh :
Metode pengajaran yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya haruslah memiliki waktu yang efektif. Pemberian materi kepada mahasiswa sebaiknya sesuai dengan kapasitas mahasiswa sejauh mana mahasiswa dapat menampung materi yang diberikan. Sama halnya dengan ember yang terus menerus diisi air, pada akhirnya akan tumpah juga jika terus menerus diisi dengan air.
KAUSALITAS (SEBAB AKIBAT)
 Proses penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
Sebab – Akibat à Sebab – akibat ini berpola A menyebabkan B.
Akibat – Sebab à Akibat – sebab ini berpola Akibat dari B
Sebab-akibat 1 akibat 2 à suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.
TEORI
          Teori adalah suatu pemikiran, penelaahan, bisa juga penelitian, yang telah diakui kebenarannya secara ilmiah.
FUNGSI TEORI
Menjelaskan hakikat dan makna dari sesuatu yang diteliti
Mis: jika penelitian yang dikaji adalah motivasi, maka untuk mengetahui dan menjelaskan tentang
motivasi tersebut dapat dilihat melalui teori
Menjelaskan hubungan sesuatu yang diteliti dengan hal lainnya.
Mis: menjelaskan hubungan motivasi dengan
prestasi kerja
Landasan untuk menyusun hipotesis penelitian.
Mis: Teori menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap prestasi kerja. Maka hipotesisnya adalah ”ada pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja”, bunyi hipotesis ini sama seperti apa yang dinyatakan teori tersebut
4.       Acuan untuk membahas hasil penelitian
Mis: dari hasil penelitian yang telah dilakukan (bab IV skripsi) diperoleh hasil bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja, maka untuk membahas hasil penelitian ini, kita bisa mengkaitkannya dengan teori (bab II skripsi)

SUMBER TEORI
Buku teks (text book)
Jurnal (terbitan hasil penelitian ilmiah)
 Proseding (kumpulan makalah seminar ilmiah)
Dll

HIPOTESIS
          Hipotesis adalah dugaan/jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang telah dirumuskan
          Hipotesis terlahir dari teori atau pengalaman empiris. Jika teori menyatakan bahwa A berpengaruh terhadap B, maka hipotesisnya adalah A berpengaruh terhadap B.

INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
         Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
         Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tenta
ng suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.

LANGKAH MENYUSUN EKSPOSISI
Menentukan topik/tema
Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih


Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.